Siswa Madrasah  Ciptakan Robot Penyelamat Bumi dalam Kompetisi Robotik Madrasah 2019

Siswa Madrasah Ciptakan Robot Penyelamat Bumi dalam Kompetisi Robotik Madrasah 2019

Surabaya (Pendis)- Kompetisi Robotik Madrasah kembali digelar untuk kelima kalinya. Kota Surabaya dipilih menjadi tuan rumah. Kegiatan yang dilakasanakan di Grand City Mall Surabaya pada 16 hingga 17 November 2019 diikuti 150 tim yang merupakan siswa dan siswi madrasah mulai dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA) se Indonesia.

Pada tahun ini, tema yang diusung yaitu Robots Save the Earth: Green Energy and Environmental Issues, artinya robot-robot penyelamat bumi, energi hijau dan isu-isu lingkungan.

"Sesuai temanya, kegiatan ini diharapkan mampu berkontribusi dalam menjaga lingkungan melalui robot yang mereka ciptakan hasil kreativitas merekaa yang berkenaan dengan isu lingkungan sedang marak di dunia. Indonesia menjadi salah satu negara yang membuang sampah dengan jumlah yang besar. Animo ketertarikan siswa-siwi madrasah terhadap bidang robotic juga meningkat dari tahun ke tahun, hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Nur Kholis Setiawan sesaat setelah membuka acara tersebut, Sabtu (16/11).

Melalui kompetisi ini, para siswa madrasah diharapkan sadar terhadap pelestarian lingkungan yang merupakan isu penting yang sedang dihadapi semua negara,"tuturnya.

Lomba terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu robot rancang bangun mesin otomatis, robot pemilah sampah, dan robot pendeteksi lingkungan dengan loT. Pada kelas Rancang Bangun Mesin Otomatis, peserta beradu cerdas menciptakan robot dengan tema Green Energy and Environmental Issues.

Hasil pantauan, penampilan tim MAN 2 Jakarta mengambil judul: Sorting Trash System, dimana Pengembangan sistem ini mencakup mekanisme pengolahan sampah, penyiram kebun otomatis, termasuk pembersihan danau, sistem ini bekerja mengelola sisa buangan sampah untuk diubah menjadi kompos untuk tanaman. sistem ini juga bekerja sebagai alat pemilah sampah organik dan anorganik.Robotnya mereka namai "Sortrasy".

Selain itu, tak kalah antusiasnya tim MIN 1 Kota Malang, Raditya dan Dimas yang memaparkan dalam bahasa Inggris tentang robot hasil karyanya yang dinamai "Fifiro" Fire Fighting Robot, robot yang dapat menemukan titik api, memadamkan api kebakaran hutan, juga mencegah penyebaran titik api dan memindahkan pohon-pohon yang tumbang. Menurut Raditya, "Fifiro" ini dilatar belakangi dari kebakaran hutan yang selalu terjadi di beberapa ptovinsi di Indonesia. Fifiro diharapkan mampu mengurangi kebakaran hutan di musim panas dan dapat membantu meringankan tugas tim pemadam kebakaran hutan, ucapnya.(Hikmah)


Tags: