Studium General IAIN Purwokerto:  Era Disrupsi Teknologi Menuntut Kita Untuk Berubah

Studium General IAIN Purwokerto: Era Disrupsi Teknologi Menuntut Kita Untuk Berubah

Purwokerto (Pendis) - Studium General (SG) atau kuliah umum penting dilaksanakan sebagai penambah wawasan baru yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan zaman. Untuk itu IAIN Purwokerto menyelenggarakan SG dengan tema "Disrupsi Teknologi Informasi Peluang dan Tantangan Bagi Mahasiswa". SG resmi dibuka oleh Dr. Saefudin mewakili Rektor IAIN Purwokerto pada Kamis (25/10) di Auditorium IAIN Purwokerto.

Perkuliahan yang dihadiri oleh para mahasiswa baru ini menampilkan pembicara Dr. Khusnul Khotimah dan Dr. Elya Munfarida. Sebagai pembicara pertama, Khusnul Khotimah mengingatkan bahwa disrupsi berpotensi menggantikan sistem lama, pemain lama dan teknologi lama dengan yang baru agar lebih efisien dan lebih bermanfaat. Dunia hari ini sedang menghadapi perubahan yang sangat cepat, dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan besar dalam menyiapkan lulusan yang beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang secara massif.

Khusnul menambahkan fase periode revolusi industri membutuhkan masa yang semakin singkat dari waktu ke waktu, ancaman revolusi industri keempat akan menggantikan banyak posisi manusia dengan mesin otomatis, sedangkan peluangnya adalah berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja dan pengurangan emisi karbon. "Era disrupsi akan menuntut kita untuk berubah atau punah. Saat ini mahasiswa membutuhkan keseimbangan kecerdasan antara IQ, EQ dan SQ," tuturnya.

Selanjutnya pembicara kedua Elya Munfarida meminta kepada para mahasiswa untuk memilki kompetensi dalam bidang yang digeluti serta memahami perkembangannya termasuk memahami perkembangan bidang lain sehingga tidak berpandangan sempit dan membiasakan hal-hal baru agar tidak perpinggirkan dalam kehidupan.

"Mahasiswa jangan mudah menyerah dan frustasi menghadapi berbagai keadaan ditengah ketidakpastian, iklim persaingan dan berbagai goncangan dalam perekonomian, benturan kebudayaan dan disruptive Innovation. Selamat berjuang di era disrupsi teknologi," tutupnya. (acm/dod)


Tags: