TERMOTIVASI TINGKATKAN KUALITAS ; Swasta Respons Positif Syarat Nilai Minimal

TERMOTIVASI TINGKATKAN KUALITAS ; Swasta Respons Positif Syarat Nilai Minimal

YOGYA (KR) - Sekolah swasta di Kota Yogyakarta menyambut baik adanya syarat nilai rata-rata minimal bagi siswa yang ingin mendaftar di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Karena dengan adanya kebijakan tersebut, sekolah swasta termotivasi untuk meningkatkan kualitas, agar kuota yang sudah ditentukan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bisa terpenuhi. Konsekuensinya, supaya tidak ada sekolah yang merasa dirugikan mereka berharap agar proses seleksi dilakukan secara terbuka.
Demikian dikatakan beberapa Kepala SMP swasta di Kota Yogya kepada KR secara terpisah, Rabu (25/5).
Kepala SMP Muhammadiyah 4 Yogya, Ahmad Zainal Fanani SPd MA menyatakan, selama proses seleksi PPDB dilakukan secara terbuka dan transparan pihaknya tidak keberatan dengan adanya aturan baru yang diperlakukan bagi siswa pemegang Kartu Menuju Sejahtera (KMS). Sebab, dengan adanya batas nilai rata-rata bagi siswa yang ingin masuk ke RSBI secara otomatis sekolah swasta termotivasi untuk meningkatkan kualitas layanan.
“Memang, sepintas kebijakan ini mempengaruhi perolehan siswa di sekolah swasta. Tapi kalau dikaji lebih detail dengan adanya hal ini sekolah swasta termotivasi untuk menunjukkan keunggulan yang dimiliki,” jelasnya.
Ahmad Zainal Fanani mengungkapkan, mengingat persaingan dalam seleksi PPDB semakin ketat, pihaknya sengaja melakukan berbagai persiapan. Di antaranya melakukan sosialisasi ke sejumlah SD dan ikut dalam sistem RTO. “Setiap sekolah sudah memiliki pangsa pasar sendiri-sendiri jadi saya tidak terlalu khawatir. Asalkan pelayanan dan kualitasnya baik saya optimis target yang ditentukan bisa terpenuhi,” terangnya.
Kepala SMA Tamansiswa Jetis Yogya, Drs Yulius F Fau MM mengungkapkan, pembatasan nilai minimal bagi siswa pemegang KMS masuk RSBI, kemungkinan bisa memberi keuntungan bagi sekolah swasta. Baik dalam jumlah maupun kualitas siswa tersebut. Sebab, nilai rata-rata Kota Yogya cukup tinggi. Jadi kalau di bawahnya sedikit tentu sudah tinggi.
Selama ini masyarakat memandang sekolah swasta masih di bawah negeri. Padahal banyak sekolah swasta yang tidak kalah dengan negeri, bahkan biasanya, sekolah swasta mempunyai program tertentu yang tidak dimiliki sekolah negeri.
Terkait penyelenggaraan RSBI, Komisi D DPRD Kabupaten Magelang yang membidangi pendidikan dan kesehatan siap menerima aspirasi masyarakat. Tak hanya itu, mereka juga siap menjembatani dan membantu masyarakat bila menemui permasalahan terkait RSBI tersebut.
“Kami siap menampung keluhan warga terkait penyelenggaraan RSBI di Kabupaten Magelang. Ini penting karena RSBI harus bisa dinikmati seluruh siswa yang berprestasi tanpa terkecuali,” kata Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Magelang, Mashari.
RSBI, katanya, merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan daya mutu pendidikan. Karena itu, ia berharap pendidikan tidak diukur dari materi, tapi lebih pada prestasi. (Ria/War/Bag)-k


Tags: