Tiga Tugas Pegawai Diktis; Pelayanan, Pelayanan dan Pelayanan

Tiga Tugas Pegawai Diktis; Pelayanan, Pelayanan dan Pelayanan

Jakarta (Pendis) - Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, MA. mengharapkan adanya teamwork yang kuat dan kompak dalam memajukan Diktis secara bersama-sama. Hal itu disampaikan dalam pengarahan rapat pembinaan pegawai Diktis di ruang rapat Kemenag RI lantai 2, Senin (14/11) siang.

"Di Diktis ada 69 PNS dan 15 Skillware, sengaja kita undang untuk menghayati dan mencintai pekerjaan kantor. Kita harus memperbarui niat bekerja agar memiliki science of responsibility (tanggung jawab yang besar) dan science of belonging (rasa untuk memiliki)", paparnya.

Prof. Amsal menjelaskan, "bahwa saat ini jumlah pegawai diktis tidak bertambah tapi malah berkurang karena ada yang sakit, udzur syar`i, dan lain sebagainya, padahal beban pekerjaan yang begitu banyak", jelasnya.

Untuk itu Direktur Diktis mengingatkan bahwa tugas pegawai Diktis itu ada 3. "Kita harus memahami tiga tugas kita, yaitu pelayanan, pelayanan dan pelayanan", ujarnya.

"Semua pegawai mempunyai tugas pelayanan. Ada 664 perguruan tinggi swasta (PTS), 57 PTKIN, 12 Universitas, 31 Institut, 15 Kopertais, 31.000-an dosen, dan 730-an mahasiswa. Mereka semua butuh pelayanan kita", ungkap prof. Amsal

Selain itu beban kerja yang lumayan besar ke depan menurut Prof. Amsal adalah, program 5000 doktor, seleksi kepala PTKIN, seleksi lektor kepala dan profesor, dan transformasi STAIN ke IAIAN atau IAIN ke UIN.

"Hal ini membutuhkan tenaga ekstra dan akan menguras tenaga. Selain itu kebijakan tersebut akan berdampak pada bertambahnya prodi, dosen, bantuan sarpras, dll. Untuk itu kita perlu meluruskan niat kembali agar kita dapat bekerja dengan hati dan tidak hanya berdasarkan absen semata".

Pekerjaan Diktis juga banyak yang berhubungan dengan perizinan, misalnya izin perpanjangan dan pendirian prodi, izin belajar dan tugas belajar, izin pendirian sekolah tinggi/institut, izin tentang penelitian dan pengembangan kemasyarakatan, dan izin yang lain.

"Sesuai dengan instruksi pak Presiden, bahwa perizinan tidak ada pungli (pungutan liar). Kita harus hindari pungli dalam setiap perizinan agar kita bersih", ungkapnya.

Prof. Amsal juga mengingatkan pesan Menteri Agama tentang 5 budaya kerja. "Pesan Pak Menteri 5 budaya kerja harus kita laksanakan, yaitu Pertama; integritas terkait menjaga moral dan akhlak agar tidak muda tergoda. Kedua; profesionalitas dalam bekerja. Ketiga; inovasi bagaimana mengembangkan pekerjaan secara kreatif. Keempat; Tannggung jawab dalam setiap melaksanakan pekerjaan, dan kelima; adalah keteladanan", paparnya.

Di akhir pengarahan, Direktur Diktis menghimbau agar seluruh pegawai Diktis menjaga kesehatannya karena beban kerja yang keras dan berat. Ia berpesan, "bahwa pegawai diktis harus sehat, kuat, dan bugar sejak dalam pikiran, mental, dan ruhaninya. Saya mencontohkan misalnya prinsip hidup saya adalah ZUHUD, yaitu singkatan dari zikir, usaha, hisab (evaluasi), dan doa", pungkas Prof. Amsal.

(ogie/ra)


Tags: