Rektor UIN SATU Tulungagung menyampaikan paparan dalam Forum KMP Bappenas, Selasa 23 November 2021.

Rektor UIN SATU Tulungagung menyampaikan paparan dalam Forum KMP Bappenas, Selasa 23 November 2021.

Tulungagung (Pendis) - Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN Satu) Tulungagung menjadi tuan rumah pelaksanaan Forum Kemitraan Multi-Pihak yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas). Forum ini dilaksanakan pada Selasa, 23 November 2021 di Aula Gedung KH Arief Mustaqiem.

Forum ini mengambil tema “Dialog Peran International Student dalam Kerja Sama Pembangunan Internasional untuk Pertumbuhan Ekonomi”. Sesuai dengan tema yang diusung, forum ini mengundang mahasiswa asing yang kuliah di UIN Satu Tulungagung. Tidak kurang dari 40 mahasiswa asing mengikuti acara ini baik secara luring maupun daring. Mereka adalah mahasiswa yang berasal dari Polandia, Uzbekistan, Libya, Thailand, dan mancanegara lain.

Dari pihak KemenPPN/Bappenas Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Dr. Ir. Slamet Soedarsono dan Direktur Politik Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Internasional Dr. Ir. Wisnu Utomo, dan Staf Khusus Menteri PPN/Bappenas Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie.

Hadir pula, Rektor UIN Satu Tulungagung Prof. Dr. Maftukhin, Prof. Dr. Abad Badruzaman, M.Ag. (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama), para Dekan dan Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan, serta pengurus Dewan Mahasiswa.

Maftukhin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tulungagung merupakan daerah yang inklusif sejak zaman dulu. Hal ini terbukti dengan banyaknya aliran kepercayaan yang tumbuh di kawasan Tulungagung dan sekitarnya sejak zaman dahulu hingga sekarang.

“UIN Satu Tulungagung memiliki spirit inklusifitas dan kolaboratif. Hari ini dengan banyaknya mahasiswa internasional, menjadi bukti bahwa UIN SATU mewarisi spirit dan sejarah inklusifitas dan kolaboratif dari generasi sebelumnya,” ungkap alumni Ponpes Lirboro Kediri Jawa Timur.

Sementara itu, Slamet Soedarsono dalam paparannya menyampaikan bahwa Kemitraan Multi-Pihak (KMP) merupakan instrumen dari pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs). KMP menyatukan beragam pengetahuan, sumber daya, dan teknologi dari berbagai pemangku kepentingan. Inklusivitas KMP akan menghasilkan solusi yang mengakomodasi berbagai kepentingan dari berbagai pihak.

Disampaikan pula bahwa forum ini mengundang mahasiswa asing yang kuliah di UIN SATU Tulungagung karena International Student merupakan salah satu bentuk people-to-people contact. Kerja sama, “Pembangunan melalui people-to-people contact dapat memberi citra positif serta promosi produk barang-jasa, pengetahuan kondisi sosial-budaya negara lain,” ujarnya.

UIN Satu Tulngagung dipercaya oleh KemenPPN/Bappenas menjadi mitra penyelenggaraan Forum KMP karena UIN SATU Tulungagung memiliki mahasiswa asing dari berbagai negara. Pada Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022, tercatat ada 196 mahasiswa asing yang berasal dari Asia Tenggara, Asia Tengah, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Timur. UIN SATU Tulungagung memberikan beasiswa kepada para mahasiswa asing tersebut, baik full maupun partial scholarship.

“Potensi ini perlu dikembangkan. Adanya mahasiswa internasional ini harus diarahkan sebagai Duta Kerja Sama untuk mendorong people-to-people contact melalui pemberian capacity building bagi international student untuk mengenal barang-jasa dan kegiatan pembangunan di Indonesia,” pungkas Samet Sudarsono.