UIN Walisongo Buka Dua Prodi Baru

UIN Walisongo Buka Dua Prodi Baru

SEMARANG (Suara Merdeka)– Dua izin operasional program studi baru pada Fakultas Ekonomi Bisnis Indonesia (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo telah terbit. UIN resmi membuka program studi S-1 Akuntansi Syariah dan S-1 Perbankan Syariah.

"Berdasarkan surat Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 452 Tahun 2015 tanggal 23 Januari 2015, dua program studi itu resmi dibuka," kata Rektor UIN, Prof Muhibbin, Selasa (11/2).

Dua program studi tersebut akan membuka seleksi penerimaan mahasiswa baru, SPAN-PTKIN, dan UM-PTKIN yang akan dilaksanakan serentak pada 2015 ini. Prof Muhibbin yakin program studi ini akan banyak peminatnya, baik dari lulusan SMA, SMK, maupun MA.

"Melihat peminat Program Studi Ekonomi Islam yang ada, tahun lalu sudah banyak. Program studi baru ini juga akan banyak peminatnya," ungkapnya.

Persiapan pembukaan program studi ini sudah jauh hari dilakukan, mulai dari persiapan sarana-prasarana, persiapan sumber daya manusia dosen, serta tenaga kependidikan. Dua program studi baru ini diharapkan dapat memperkuat program-program studi di lingkungan FEBI UIN Walisongo Semarang.

Dekan FEBI, Dr Imam Yahya mengatakan, tahun 2014 FEBI telah menerima dosen PNS sebanyak 15 orang, yang terdiri atas Magister Akuntansi, Magister Manajemen, Magister Ekonomi Islam, serta Magister dan Doktor Hukum Islam atau Fiqih.
"Dengan tambahan dosen baru, dua program studi baru tersebut akan bisa mempersiapkan kuliah semester depan," kata Imam Yahya.

Kepercayaan

Hingga tahun ini mahasiswa FEBI yang aktif mencapai 1.612 orang. Tahun ini FEBI akan menerima 560 mahasiswa baru dari empat prodi yang ada. UIN berharap akhir bulan ini akan segera menyusul izin operasional program studi S-1 Manajemen Syariah, sehingga melengkapi program-program studi di FEBI. Bertambahnya mahasiswa merupakan bentuk kepercayaan masyarakat terhadap FEBI UIN Walisongo Semarang.

Konversi dari IAIN ke Universitas Islam Negeri Walisongo menuntut banyak hal, di antaranya tuntutan agar alumni bisa berdaya saing di dunia kerja secara nasional. Pendampingan para dosen terhadap kompetensi mahasiswa menjadi fokus utama dalam proses alih fungsi ke UIN Walisongo.

Salah satu penambahan sarana-prasarana akademik yang akan dibangun UIN Walisongo antara lain, laboratorium terpadu ekonomi Islam. Biayanya akan ditanggung program kampus yang berasal dari Islamic Development Bank, kumpulan bank-bank Islam sedunia. (H89-37)


Tags: