International Conference The 1st Borneo Islamic Research Forum (BIRF)

International Conference The 1st Borneo Islamic Research Forum (BIRF)

Samarinda (Pendis)-- UINSI Samarinda melalui Pusat Penelitian LP2M gelar International Conference The 1st Borneo Islamic Research Forum (BIRF) di ruang seminar Hotel Selyca Mulia Samarinda, Jl. Bhayangkara. Rabu, (18/10/22) Pukul 08.00 WITA.

Seminar International Conference ini menghadirkan pembicara dari dalam maupun luar negeri, diantaranya Prof. Madya. Dr. Mohd Afandi Mat Rani dari Universiti Teknologi Mara, Malaysia, Dr. Nur Shahila Mansor Universiti Putra Malaysia, Dr. Yusriadi, M. A. dari Institut Agama Islam Negeri Pontianak, dan Prof Dr. Alfitri, LL.M., Ph.D. dari UINSI Samarinda.

Dr. Umar Fauzan, M.Pd., Kepala Pusat Penelitian UINSI Samarinda berikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah terlibat untuk mensukseskan The 1st BIRF ini.

Dalam sambutannya, Umar Fauzan juga sebut bahwa forum ini merupakan hasil "ngopi" antara dirinya bersama Dr. Yusriadi dari IAIN Pontianak.

"The 1st BIRF ini sulit terwujud awalnya jika tidak ada hasil "ngopi" dengan Dr. Yusriadi dari IAIN Pontianak. Diskusi di warung kopi itulah yang akhirnya meyakinkan kami agar membuat suatu forum untuk memasyarakatkan penelitian dan hasil penelitian yang ada di Borneo," jelasnya.

Selain itu, Umar Fauzan juga ucapkan terima kasih atas apresiasi para pendaftar yang telah mengirimkan hasil penelitiannya untuk dapat di presentasikan pada forum ini.

"Cukup banyak antusiasme dari pendaftar untuk menjadi pembicara, ada sekitar 350an yang kami terima. Antusiasme dan event ini tentu tidak akan berhenti sampai disini, tapi harapannya bisa berkelanjutan," ucapnya.

Lebih lanjut, Umar Fauzan juga harap BIRF akan menjadi ajang untuk memperkuat kualitas penelitian di UINSI dan juga seluruh kampus di Borneo.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UINSI Samarinda, Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd. juga sampaikan apresiasi atas terselenggaranya forum internasional ini.

"Atas nama lembaga dan pimpinan kami menyampaikan apresiasi pada segenap panitia yang telah menginisiasi kegiatan hari ini," ucapnya.

Dalam sambutannya, Prof. Ilyasin sampaikan pula bahwa merintis program dan mendirikan program itu berat namun akan jauh lebih berat untuk memelihara kesinambungan program itu.

"Dengan keberanian dan support semua pihak hingga akhirnya terwujud forum ini, tentu perlu diapresiasi. Tapi, jangan lupa penggagas event ini harus bertanggung jawab secara intelektual untuk bagaimana memelihara keseimbangan program ini, kita yakin pendirian forum untuk research di Borneo ini sangat strategis dan efektif kaitannya dengan kita di Perguruan Tinggi, terutama yang ada di Kalimantan," jelasnya.

"Selama forum ini tetap aktif dan produktif insyaallah mendapat pahala kebaikannya. Sepanjang orang itu tetap berjalan, tetap berkesinambungan, selama itu pula kita memperoleh barokah atau keberkahannya itu," tambahnya.

"Kita harus yakin kegiatan ini diharapkan menjadi arah dan spirit seluruh sivitas akademika terutama UINSI dan kampus kampus lain di Kalimantan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan penelitian sivitas akademika."

Prof. Ilyasin juga harap forum ini menjadi salah satu upaya UINSI untuk menginternalisasikan penelitian, mengingat penelitian merupakan bagian tidak terpisahkan dari tugas dan tanggung jawab dosen UINSI yang termasuk dalam tridharma perguruan tinggi.

"Ini juga sebagai wujud menginternalisasikan penelitian sebagai bagian dari tridharma perguruan tinggi akan menciptakan budaya penelitian dimana para peneliti dituntut mampu bersikap objektif, jujur, integritas, dan menghargai karya orang lain secara positif.”

"Forum BIRF pertama ini mari kita jadikan wahana dan sarana untuk pengembangan penelitian para dosen di lingkungan dosen UINSI sekaligus sarana pengembangan diri bagi mahasiswa dalam hal research. Jika forum ini bisa berkesinambungan maka sarana ini bahkan bisa untuk memenuhi tuntutan akreditasi lembaga," tambahnya.

"Mudah mudahan upaya yg selama ini sudah kita lakukan untuk mengembangkan lembaga, salah satu diantaranya yg menjadi penguat untuk wilayah Kalimantan atau Borneo itu adalah ini BIRF," tutupnya.

Saksikan tayangan lengkap International Conference The 1st Borneo Islamic Research Forum (BIRF) melalui Youtube UINSI Samarinda https://youtu.be/UKACRkFwhcI