Ujian Program 5000 Doktor PTKI Kemenag di UIN Bandung Berjalan Lancar

Ujian Program 5000 Doktor PTKI Kemenag di UIN Bandung Berjalan Lancar

Bandung (Pendis) - Pelaksanaan ujian Program 5000 Doktor Kementerian Agama yang dilaksanakan pada tanggal 12 s/d 13 Juli 2017 berjalan dengan lancar. Ada tiga mata ujian yang harus diikuti peserta yang mendaftar di PTKI, yakni Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Tes Potensi Akademik, dan ujian wawancara untuk pendalaman proposal desertasi.

Sebanyak 2.267 peserta dari berbagai daerah mengikuti ujian Progam 5000 Doktor Kementerian Agama. Mereka tersebar di 21 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia. Di UIN SGD Bandung, sebanyak 69 peserta yang ikut ujian. Turut ikut mengawasi ujian Rektor UIN Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung, Mahmud; Direktur Pascasarjana, Agus Salim Mansyur; Asisten Direktur I, Asep Saepul Muhtadi; Asisten Direktur II, Deden Effendi; dan Asisten Direktur III, Uus Ruswandi.

Rektor UIN SGD Bandung, Mahmud mengapresiasi program 5000 Doktor PTKI ini. Ia menyampaikan ucapan terima kasih dijadikan tuan rumah ujian seleksi. "Terima kasih kepada Dirjen Pendis Kementerian Agama RI yang memberikan kepercayaan kepada UIN Bandung menjadi tempat seleksi program 5000 Doktor. Kepercayaan ini akan kami jaga dengan pelaksanaan ujian secara objektif sehingga menghasilkan calon mahasiswa doktoral yang betul-betul unggul. Sehingga cita-cita Kementerian Agama melahirkan 5000 Doktor menjadi kenyataan," tuturnya.

Agus Salim Mansyur, selaku Direktur Pascasarjana merasa gembira pelaksanaan ujian seleksi terlaksana dengan baik. "Alhamdulillah, ujian Program Beasiswa 5000 Doktor dua hari ini berjalan lancar. Dalam pelaksanaannya tidak ada kasak-kusuk, ini menunjukkan kedewasaan akademik dan kemajuan nalar yang penting bagi calon doktor dalam memajukan dirinya," paparnya.

Agus sangat antusias dengan program 5000 Doktor ini. Menurutnya ini sebagai bentuk upaya Kemenag yang sangat prestisius berkaitan dengan kemajuan pendidikan Islam. "Bagaimanapun pendidikan tergantung kualitas sumber daya manusia dan kompetensi dosen. Hal itu bisa diukur paling sederhana dengan gelar akademik. Sehingga ketika program 5000 doktor dicanangkan dan diimplementasikan oleh Kemenag merupakan upaya yang sangat strategis dan produktif."

Menurutnya, program 5000 Doktor akan mempunyai 3 (tiga) target. "Pertama, untuk mensejajarkan PTKI dengan perguruan tinggi umum yang established. Kedua, untuk menjawab daya saing bangsa yang semakin mengglobal, dan ketiga, memproduksi output yang kompeten dan berkapasitas tinggi baik di level lokal, nasional, regional, juga internasional," pungkasnya. (ogie/dod)


Tags: