Undip Lanjutkan Pembangunan RS Pendidikan

Undip Lanjutkan Pembangunan RS Pendidikan

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Universitas Diponegoro Semarang kembali melanjutkan proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Pendidikan Undip, setelah sempat terkendala masalah pendanaan.

"Kami akan lanjutkan kembali (pembangunan RS Pendidikan, red.), sudah ada kucuran dana lagi dari Islamic Development Bank (IDB)," kata Rektor Undip, Prof Sudharto P. Hadi di Semarang, Senin.

Ia tidak menyebutkan berapa besar tambahan dana dari IDB tersebut, seraya mengatakan pihaknya optimistis bahwa pembangunan RS Pendidikan Undip akan selesai pada akhir tahun 2011. "Kami menargetkan pembangunan RS Pendidikan Undip akan rampung akhir tahun ini dan segera beroperasi, sebab pembangunan gedung hampir selesai. Tinggal kurang peralatan," katanya.

Menurut dia, RS Pendidikan Undip tersebut juga akan dilengkapi dengan berbagai laboratorium untuk menunjang fungsi pelayanan kesehatan pada masyarakat, serta langkah penelitian.

Pembangunan RS Pendidikan Undip merupakan program Rektor sebelumnya, Prof Susilo Wibowo. Sudharto mengatakan akan meneruskan program-program terdahulu yang sudah berjalan.

Sebelumnya, pembangunan RS Pendidikan Undip sempat mengalami kendala pendanaan, yakni kurang sekitar Rp. 80-100 miliar akibat penguatan nilai dolar Amerika Serikat terhadap rupiah.

Rektor Undip periode 2006-2010, Susilo Wibowo saat itu mengeluhkan pendanaan yang harus dibayarkan menjadi lebih tinggi dan telah menyampaikan masalah itu pada pemerintah pusat.

Rumah Sakit Pendidikan Undip menempati areal lahan seluas 2.400 meter persegi dan bisa menampung pasien sebanyak 600 tempat tidur untuk melayani kesehatan masyarakat.

Dengan diperkuat tenaga dokter sekitar 100-150 orang, RS Pendidikan Undip direncanakan menyediakan berbagai fasilitas layanan yang belum banyak dimiliki RS di wilayah Jawa Tengah.

Fasilitas pelayanan kesehatan yang akan disediakan RS Pendidikan Undip, lanjut Susilo, antara lain pusat pelayanan autisme, epilepsi, bayi tabung, dan layanan transplantasi hati.


Tags: