Solo (Pendis) - "Tugas apapun yang kita emban kalau dilakukan secara serius, dinikmati, dengan komitmen tinggi, penuh integritas, sense of resposibility, dan sense of belonging, saya yakin tidak ada masalah dan tidak perlu khawatir kelak dikemudian hari", demikian dikatakan Setditjen Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, di Solo (14/5).
Apabila amanah bila dijalankan dengan baik, kata Mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) UIN Alauddin Makassar ini, Insya Allah akan membuahkan hasil serta bermanfaat untuk pribadi/karier maupun institusi.
"Kalau diberi amanah oleh atasan dimana atasan juga mendapatkan amanah dari negara maka tidak ada pilihan lain kecuali bekerja keras menjalani dengan baik, serius dan penuh tanggung jawab, Yakinlah akan ada manfaat secara pribadi/karier dan untuk institusi pada khususnya," Tandas Kamaruddin di hadapan peserta Workshop Peningkatan Kualitas Tenaga Teknis Pengadaan Barang dan Jasa.
Melihat realitas pemberitaan pada sejumlah media cetak dan elektronik, menjadikan pengelola barang dan jasa suatu jabatan yang menakutkan serta membuat tidak semangat. "Hali ini didasarkan atas data di KPK, bahwa lebih dari 90% yang bermasalah/berkasus adalah dikarenakan mengemban sebagai pejabat pengadaan barang dan jasa", ungkap Kamaruddin pemegang America Project Certification.
Pada umumnya mereka yang sedang mengalami kasus/masalah ini disebabkan karena tidak mempunyai kemampuan teknis sehingga melakukan kesalahan yang tidak sengaja.
"Oleh karena itu, kemampuan teknis adalah fardhu ain. Hal yang pertama kali yang dilakukan setelah dilantik menjadi pejabat adalah mempelajari aturan/regulasi/aturan teknis yang terkait dengan jabatan itu", ungkap mantan Project Manajer Unit Islamic Development Bank UIN Alauddin Makassar.
Disamping kemampuan teknis, hal yang wajib dimiliki seorang pegawai profesional adalah integritas dan komitmen.
"Banyak orang pintar di negara ini akan tetapi tidak mempunyai integritas dan komitmen sehingga ia tidak bisa menjalankan amanah yang diberikan oleh negara, ini sangat berbahaya". ungkap Kamaruddin Amin.
(p1p0/ra)Bagikan: