Bekasi (Pendis) - Penyusunan program di setiap unit kerja dalam sebuah organisasi merupakan tahapan proses perencanaan yang harus dilaksanakan agar sesuai visi, misi, dan sasaran yang telah ditetapkan. Hal itu dikatakan Kabag Umum dan BMN, Ali Ghozi, saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Penyusunan Program Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Islam di Hotel Santika Premier Bekasi, 17-19 Mei 2018.
"Berbagai upaya dan langkah-langkah strategis perlu dilakukan oleh para perencana program kerja agar program kerja yang disusun sesuai dengan kebutuhan internal organisasi untuk mencapai visi, misi, serta sasarannya," ujar Ali Ghozi pada Kamis (17/05).
Dijelaskan pula oleh Ghozi, bahwa dalam penyusunan program kerja hendaknya memperhatikan rencana dan target yang SMART. SMART merupakan kependekan (akronim) dari Specific, Measurable, Achievable, Realistic/Relevant, dan time bound.
"Untuk menghindari program kerja yang asal-asalan dan terkesan copy paste, perlu membuat rencana yang SMART. SMART berarti program kerja yang kita susun jelas, terukur, dapat dicapai, realistis atau sesuai, dan ada batasan waktu," tegasnya.
Untuk menjaring lebih banyak data dan informasi terkait program kerja, di samping diikuti oleh pegawai di Bagian Umum dan BMN, juga diundang peserta utusan dari Direktorat PTKI, PD-Pontren, PAI, KSKK Madrasah, GTK Madrasah, dan Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, serta utusan dari Kantor Kemenag Kota Bekasi.
Pada kesempatan terakhir, Ali berharap kepada semua peserta yang hadir, program kerja yang hendak disusun harus juga menampung kebutuhan stakeholders Pendidikan Islam sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung dan meningkatkan kemajuan pendidikan Islam. "Penyusunan program kerja ini nanti bisa dijadikan pedoman bagi seluruh stakeholders Pendis bagi proses pengembangan pendidikan Islam ke arah yang lebih baik di masa mendatang," imbuhnya.
Mengamini apa yang disampaikan Kabag Umum dan BMN, Kasubbag Perelngkapan dan BMN Fakhrurozi dalam laporannya, mengandaikan program kerja yang disusun benar-benar sesuai kebutuhan dan ada relevansinya terhadap pengembangan pendidikan Islam. "Melalui kegiatan ini, kami berharap akan tersusun program kerja yang tidak sekedar memenuhi daftar isian pagu indikatif, tetapi program kerja yang benar-benar relevan dan berdaya guna bagi pendidikan Islam," ujarnya. (ozi/dod)
Bagikan: