Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag.

Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag.

Banda Aceh (Pendis) --- Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Profesor Mujiburrahman, memberikan tanggapannya terhadap pro dan kontra rencana Kantor Urusan Agama (KUA) untuk semua agama.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (14/3/2024), Profesor Mujiburrahman menyambut baik langkah strategis Kementerian Agama dalam merespon dinamika sosial yang berkembang melalui program revitalisasi KUA.

Program ini bertujuan menjadikan KUA sebagai pusat layanan keagamaan yang inklusif dan terbuka bagi semua agama, menandai komitmen Indonesia dalam memperkuat nilai-nilai moderasi beragama dan kerukunan antaragama.

Dalam tanggapannya, Profesor Mujiburrahman menekankan pentingnya inisiatif ini sebagai cerminan dari upaya Indonesia untuk memadukan prinsip inklusivitas dan harmoni dalam kehidupan sosialnya.

"Revitalisasi KUA oleh Kementerian Agama adalah langkah maju yang berani dan inovatif, meningkatkan kualitas layanan keagamaan serta memperkuat fondasi sosial dengan nilai-nilai moderasi beragama," ujar Profesor Mujib.

Lebih lanjut, Profesor Mujib menambahkan, "Transformasi KUA menjadi pusat layanan keagamaan yang inklusif adalah manifestasi dari visi Indonesia untuk menjadi masyarakat yang lebih harmonis dan toleran. Ini menunjukkan komitmen kita untuk menghormati dan merayakan keanekaragaman agama dan budaya yang kita miliki."

Selain itu, Guru Besar bidang Ilmu Pemikiran Pendidikan Islam ini juga menyoroti tantangan yang mungkin dihadapi dalam proses transformasi ini, terutama terkait peningkatan kapasitas dan sensitivitas petugas KUA terhadap keanekaragaman agama dan budaya.

"Ini adalah proses pembelajaran yang berkelanjutan bagi kita semua, membutuhkan waktu, dedikasi, dan pemahaman mendalam tentang kerumitan sosial dan keagamaan yang ada," katanya.

"Kita harus terus mendorong dialog dan kerja sama yang berkelanjutan antara pemeluk berbagai agama untuk memastikan bahwa program ini berhasil mencapai tujuannya dalam memperkuat kerukunan dan pemahaman lintas agama," ujar Profesor Mujib.

Menurutnya, inisiatif revitalisasi KUA oleh Kementerian Agama, sebagai bagian dari tujuh program prioritas untuk meningkatkan kerukunan umat beragama dan kualitas layanan keagamaan, telah mendapatkan dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat, termasuk institusi pendidikan tinggi seperti UIN, yang memainkan peran penting dalam mendidik generasi mendatang tentang pentingnya toleransi dan inklusivitas dalam masyarakat yang majemuk. []