Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Madrasah

Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Madrasah

Gorontalo (Pendis) – Kementerian Agama RI, dalam hal ini Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam mengharapkan Kurikulum Merdeka segera terimplementasikan pada seluruh madrasah di Indonesia.

Demikian disampaikan oleh Kepala Sub-Direktorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah, Suwardi pada pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dilingkungan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Gorontalo, Sabtu (26/11/2022) sore.

Pada awal sambutannya, Suwardi menyampaikan selamat berbahagia dan selama memperingati Hari Guru Nasional (HGN) kepada seluruh guru yang ada di Provinsi Gorontalo.

“Hari ini hari yang membahagiakan, dimana hari ini diperingati oleh seluruh anak-anak, peserta didik di seluruh Republik Indonesia,” ujarnya.

“Mewakili Direktur Jenderal Pendidikan Islam, saya ucapkan selamat hari guru nasional kepada pejuang-pejuang yang telah mengembangkan pendidikan madrasah di grontalo,” imbuhnya.

Suwardi menyampaikan, pemerintah mulai tahun 2022 menetapkan implementasi kurikulum merdeka baik di sekolah maupun madrasah yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), tetapi terkait dengan implementasi kurikulum merdeka di madrasah diatur oleh Kementerian Agama.

Hal ini dikarenakan, lanjut Suwardi, madrasah adalah lembaga pendidikan umum berciri khas agama islam.

“Kalau hanya menggunakan peraturan dari Kemendikbudristek, maka tidak akan mucul mata pelajaran agama islam yakni Al-Qur’an Hadits, Fiqih, Akidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab,” katanya.

Oleh karena itu, implementasi kurikulum merdeka di madrasah sebagai  lembaga pendidikan umum berciri khas agama Islam, diatur oleh Kemenag melalui  Keputusan Menteri Agama (KMA) No.347 Tahun 2022.

Keputusan Menteri Agama (KMA) No.347 Tahun 2022 tentang pedoman implementasi kurikulum merdeka pada madrasah dapat diunduh pada link berikut : KMA No.347 Tahun 2022.

Suwardi menjelaskan bahwa KMA ini disesuaikan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran di madrasah. Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI telah mengembangkan madrasah dalam berbagai macam bentuk varian mulai dari Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Dan dari masing-masing nama madrasah masih dikembangkan lagi.

“Tujuannya, agar masyarakat memiliki banyak pilihan ketika menyekolahkan anaknya di madrasah, dan agar peserta didik di madrasah dapat mengembangkan diri sesuai bakat minat dan potensinya,” tutur Suwardi.

Diantara pengembangan madrasah yaitu madrasah akademik, madrasah keagamaan, madrasah plus keterampilan, madrasah riset, madrasah berbasis Robotic dan madrasah berbasis Digital.

“Ini semua ditujukan untuk menciptakan alumni-alumni madrasah yang mempu menguasai segala bidang, namun tetap dilandasi dengan iman dan taqwa yang tinggi,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Gorontalo, Muflih B. Fattah menyampaikan terimakasih kepada seluruh guru, kepala serta pengawas yang sudah hadir dalam pembinaan GTK provinsi Gorontalo.

Senada dengan Kasubdit, Muflih juga mengucapkan selamat atas peringatan Hari Guru Nasional 2022.

“Selamat Hari Guru Nasional, semoga Lembaga Pendidikan di Gorontalo akan lebih maju ditangan para guru yang mulia,” tukasnya.

Muflih mengingatkan kepada seluruh peserta pembinaan untuk terus melakukan updating data yang ada di madrasah dengan valid dan benar. Karena menurutnya, data yang valid akan menjadi kajian penentu kebijakan oleh kemenag khususnya KSKK madrasah.

Implementasi program 3 MB (Madrasah Berprestasi, Madrasah Berinovasi dan Madrasah Bersinergi) juga disampaikan Muflih untuk segera diimplementasikan. 

“InsyaAllah dengan implementasi 3 MB tersebut, madrasah akan menjadi madrasah yang Mandiri berprestasi,” ujarnya.

Muflih menyampaikan, pengawasan akan semankin kencang yang dilakukan secara digital oleh Inspektorat Jenderal.

 

“Apa yang dikelola oleh madrasah untuk berhati-hati, seperti BOS BOP sehingga tidak ada masalah di kemudian hari,” pesannya.

 

“Berdayakan kelompok-kelompok kerja yang ada di madrasah, untuk mengayomi madrasah yang ada di provinsi gorontalo,” tutupnya.