Prof Daniel Muijs dari Queen’s University Belfast, United Kingdom saat memaparkan materi di UIN RIL

Prof Daniel Muijs dari Queen’s University Belfast, United Kingdom saat memaparkan materi di UIN RIL

Bandar Lampung – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) melalui International Office menghadirkan narasumber Prof Daniel Muijs dari Queen’s University Belfast, United Kingdom.

Dikemas dalam acara Guest Lecture Series, Prof Daniel memaparkan materi “International Studies of Education: PISA, PIRLS, TIMMS, and What They (can’t) Tell Us“. Acara ini diadakan pada Rabu 29 Mei 2024 di Ruang Teater Lt.2 Gedung Academic & Research Center kampus setempat.

Para peserta yang terdiri dari 100 mahasiswa dan 50 dosen sangat antusias menyimak pemaparan dari Prof Daniel yang juga selaku Head of the School of Social Sciences, Education and Social Work and Professor of Education at Queen’s University Belfast itu.

Ia juga sebagai seorang ahli yang diakui dalam bidang efektivitas pendidikan dan guru, peningkatan sekolah dan metode penelitian dan telah banyak mempublikasikan bidang-bidang tersebut.

Selain membahas tentang studi internasional pendidikan, Prof Daniel juga memberikan kuliah dan workshop mengenai Preparing a PhD Proposal atau cara membuat proposal PhD yang baik. Dalam sesi ini, Prof Daniel menekankan pentingnya memilih topik yang menarik dan relevan, serta bagaimana membedakan penelitian dengan penelitian sebelumnya.

Prof Daniel juga menekankan pentingnya memiliki banyak referensi bacaan, baik jurnal maupun buku. Setelah membuat kerangka penelitian secara offline, langkah selanjutnya adalah menemukan supervisor yang tepat. Ia menyarankan untuk mencari supervisor dari luar negeri dan membangun relasi dengan mereka. Jika tidak memiliki relasi, penting untuk mencocokkan penelitian dengan supervisor yang memiliki minat dan keahlian di bidang tersebut.

Ketua IO Bambang Budiwiranto PhD mengatakan, sesi ini dirancang untuk 15 (lima belas) dosen kami yang berpotensi dan bercita-cita mengejar gelar doktor di luar negeri. “Itu sebuah kesempatan luar biasa bagi mereka untuk mendapatkan bimbingan ahli dalam menyusun proposal Ph.D yang menarik,” ujarnya.

Adapun PISA (Programme for International Student Assessment) menilai kemampuan membaca, matematika, dan sains anak-anak berusia 15 tahun di seluruh dunia, memberikan wawasan tentang kesiapan mereka untuk kehidupan dewasa.

PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) berfokus pada pemahaman membaca siswa kelas empat, membantu kita memahami bagaimana keterampilan membaca awal berkembang secara global. Sedangkan TIMMS (Trends in International Mathematics and Science Study) mengevaluasi pengetahuan matematika dan sains siswa kelas empat dan delapan, menawarkan pandangan komparatif pencapaian pendidikan antar negara.

Acara tersebut juga dihadiri Ketua Senat dan Sekretaris LPM UIN Raden Intan Lampung.