Hadirkan Siswa Lintas Agama, MAN 4 Aceh Besar Laksanakan Camping Keberagaman

Hadirkan Siswa Lintas Agama, MAN 4 Aceh Besar Laksanakan Camping Keberagaman

Aceh Besar (Pendis) -- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Aceh Besar telah berhasil menyelenggarakan acara "Camping Keberagaman" sebagai Media Kolaborasi Pendidikan Moderasi Beragama bagi Siswa di Aceh. 

Kegiatan berlangsung pada tanggal 14 hingga 15 Oktober 2023 di Komplek Madrasah Terpadu Tungkop mengusung gagasan penting untuk memupuk toleransi dan moderasi beragama di kalangan siswa.

Calon Inisiator Muda Moderasi Beragama Provinsi Aceh, Nadira Safira, memimpin kegiatan ini sebagai bagian dari Implementasi Rencana Aksi Pemilihan Inisiator Muda Moderasi Beragama Madrasah Tahun 2023 tingkat nasional. 

Kegiatan dihadiri oleh siswa perwakilan lintas agama dari berbagai sekolah, diantaranya Sekolah Minggu Vihara Dewi Samudera, Sekolah Minggu Vihara Sakyamuni, Perguruan SMA Methodist, Sekolah Minggu Vihara Dharma Bakti, serta SMA Katolik Banda Aceh, dan di dominasi oleh siswa MAN 4 Aceh Besar dengan jumlah 20 siswa peserta.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar, Salman memberikan sambutan pembukaan, menggarisbawahi pentingnya dialog antaragama dan toleransi di masyarakat terutama dikalangan siswa madrasah.

Kegiatan ini menghadirkan Pemateri Ketua PW GP Ansor Aceh Azwar A. Gani  dan Pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Aceh, berbicara tentang moderasi beragama dan pencegahan terorisme dalam konteks keberagaman

Juga dihadirkan tokoh Tionghoa, Kho Khie Siong, yang dikenal sebagai Aky, Ketua Yayasan Hakka Aceh, berbagi pandangan penting mengenai kerukunan beragama, dan Rifka Khairuna, Duta Moderasi Beragama Bertalenta Nasional 2021, membagikan pengalaman pribadi dalam mempromosikan moderasi beragama di tingkat nasional.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari peserta, yang berkesempatan untuk berdiskusi tentang moderasi beragama dengan harapan mewujudkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama dan memperbaiki citra Aceh di tingkat nasional.

Acara ini merupakan langkah bersejarah, karena pertama kalinya dilakukan di madrasah, menciptakan sebuah platform penting untuk mendiskusikan, belajar, dan memahami beragam keyakinan agama dengan harapan membangun masyarakat yang harmonis dan toleran di Provinsi Aceh.

Dengan semangat moderasi beragama yang kuat, kegiatan ini diharapkan akan menjadi langkah awal yang positif dalam membangun masyarakat yang beragam namun harmonis di Provinsi Aceh.[]