Direktur GTK Madrasah saat membuka kegiatan secara virtual

Direktur GTK Madrasah saat membuka kegiatan secara virtual

Medan (Pendis) - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melaksanakan kegiatan Workshop Nasional Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru Madrasah dan Pelatihan Tenaga Kependidikan Zona I.

Direktur GTK Madrasah M Zain saat membuka kegiatan mengatakan salah satu prioritas Rencana Strategis Kemenag dalam meningkatkan mutu Pendidikan Islam adalah peningkatan mutu pembelajaran melalui peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan. Hal itu dilaksanakan melalui skema Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB).

“Guru madrasah kita telah memberinkan kontribusi yang tinggi pada pembelajaran dikelas di era pasca pandemi, ini berdasarkan laporan guru melalui aplikasi simpatika,” tutur Zain secara virtual, Selasa (26/07/2022).

Zain berharap, guru dan kepala untuk terus melakukan inovasi pembelajan dengan tidak menggunakan pembelajaran yang menggunakan sistem manual dan klasikal.

“Pembelajaran harus terus beradaptasi pada pembelajaran digital, sehingga kurikulum juga perlu di- upgrade,” ujarnya.

Menurut Zain, melalui program PKB ini, bisa berdampak bagi kehidupan masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik.

“Semakin tinggi keingintahuan dan pengetahuan masyarakat, maka akan meningkat pula ekonomi masyarakat sehingga dapat disimpulkan pendidikan berdampak pada kemakmuran suatu daerah,” tandasnya.

Kasubdit Bina GTK MI-MTS Ainurrofiq mengatakan kegiatan workshop ini nantinya lebih banyak dan disesuaikan dengan porsinya masing-masing sesuai dengan tupoksi.

“Jadi nanti terkait pelatihan sesuai tugasnya, karena ini workshop,” terangnya.

Rofiq juga menerangkan workshop terkait program komponen 3 akan lebih difokuskan pada Guru dan Tendik. Ia juga berpesan agara jumlah kelompok kerja (Pokja) perlu terus didorong.

“Kordinator PCU bisa mengisntrusksikan guru dan tendik dibawahnya untuk wajib tergabung pada pokja,” pesannya.

Pada kesempatan yang sama Mustofa Fahmi selaku panitia dsalam laporannya menyampaikan ada beberapa hal yang akan dikupas tuntas. Pertama mengenai penjelasan petunjuk teknis bagaimana aplikasi bantuan KKGTK.

Program PKB saat ini akan dibahas untuk zona pertama yang meliputi 10 Provinsi se-Sumatera dan diikuti oleh masing-masing 3 perwakilan. Program ini dilaksanakan secara berkesinambungan dalam beberapa waktu ke depan.

“Zona kedua akan dilaksanakan di wilayah Jawa dan bali yang meliputi juga Kalimantan dan akan berakhir pada bulan Agustus nanti di Sulawesi sebagai Zona 3,” pungkasnya.