Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo Saat Memberikan Sambutan pada Pembukaan Pospenas Expo IX

Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo Saat Memberikan Sambutan pada Pembukaan Pospenas Expo IX

Surakarta (Pendis) – Dalam rangkaian Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren (Pospenas) ke IX, sejumlah stand pameran didirikan di halaman parkir Stadion Sriwedari, Kota Solo. Stand-stand ini memamerkan produk-produk dari UMKM dan juga Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes).

Pameran yang akan berlangsung selama 3 hari ini, 23-25 November 2022 ini dibuka dengan ditandai gunting pita oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag RI, Eny Retno Yaqut Cholil Qoumas dengan didampingi oleh Ketua Dekranasda sekaligus Pembina Dharma Wanita Provinsi Jawa Tengah, Atikoh Ganjar Pranowo, Ketua Dekranasda Kota Surakarta, Selvi Ananda Gibran Rakabuming Raka, dan lain sebagainya.

Dalam sambutannya, ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo mengatakan bahwa acara nasional seperti Pospenas ini dapat menjadi daya ungkit ekonomi masyarakat setelah dihantam pandemi yang luar biasa. 

“Ketika ada agenda nasional, dari sisi manapun insyaallah akan mendapatkan rezeki. Baik dari silaturrahim maupun kerajinannya. Terima kasih kepada Kemenag RI yang telah memilih kota Solo Jawa Tengah sebagai tuan rumah Pospenas IX ini” ungkap istri dari Gubernur Jawa Tengah ini.

Dari Jawa Tengah sendiri, sejumlah UMKM dari 16 kabupaten/kota  dan 4 Pondok Pesantren mengisi stand-stand di pameran ini. Selain itu, ada 11 stand yang berasal dari beberapa wilayah di Indonesia. Yaitu dari provinsi Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, NTB, NTT, Riau, Kepualauan Riau dan lain sebagainya.

“Santri-santri ini selain dibekali dengan ilmu agama, harapannya memiliki jiwa entrepreneurship, mulai dari pembinaan sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing pesantren, mungkin potensi disitu terkait dengan kerajinan (craft), atau agribisnis” jelas Atikoh pada Rabu (23/11/2022) pagi.

Dia pun menambahkan bahwa pembinaan ini tentu tidak hanya saat melakukan pembekalan, tetapi bagaimana pemerintah bisa mendampingi sampai akhirnya adanya hilirisasi. Salah satu hilirisasi yang dimaksud adalah adanya adalah kegiatan seperti Pospenas Expo ini. Karena adanya expo, tentu bisa mempromosikan produk-produk yang ada di pesantren. 

Atikoh juga berterima kasih kepada Kementerian Agama yang sudah memberikan bantuan inkubasi bisnis. Menurutnya, selain memiliki kapasitas yang luar biasa di bidang agama, para santri juga secara ekonomi akan sangat mandiri.

“Karena jika kemandirian ekonomi ini disokong bersama-sama, sesuai dengan tema Pospenas IX kali ini yaitu: gerak santri bangkit negeri, kita bersama-sama akan membangkitkan negeri kita” Pungkasnya.