IAIN Salatiga

IAIN Salatiga

Salatiga (Pendis),- Sebanyak 30 mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga mengikuti E-Mobility Program di Universiti Malaysia Sabah yang diselenggarakan mulai Oktober 2021 hingga Februari 2022.

Sebanyak 20 mahasiswa Tadris Bahasa Inggris, 6 mahasiswa Tadris Ilmu Pengetahuan Alam, dan 4 mahasiswa Tadris Matematika terpilih mengikuti program ini setelah berhasil mengalahkan calon peserta lain yang datang dari berbagai perguruan tinggi di Asia, Amerika, dan Eropa.

Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag memberi apresiasi kepada para mahasiswa yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan bertaraf internasional tersebut. "Hal ini dapat meningkatkan salah satu Indikator Kinerja Utama dalam transformasi pendidikan tinggi, khususnya IAIN Salatiga di masa yang akan datang.

Keikutsertaan mahasiswa dalam E-Mobility Program adalah salah satu implementasi kurikulum Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yaitu memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar di luar kampus selama tiga semester," lanjutnya melalui media eletronik Senin (22/11/2021).

Dekan FTIK IAIN Salatiga, Prof. Dr. Mansur, M.Ag. menambahkan, program itu merupakan bentuk kegiatan yang diselenggarakan FTIK untuk memberikan pengalaman belajar di luar negeri bagi para mahasiswa. Lebih lanjut, Prof. Mansur mengatakan FTIK telah banyak menyelenggarakan praktik pengembangan profesi dengan memberikan kesempatan mengajar di berbagai Sekolah Indonesia Luar Negeri.

"Sebelumnya praktik kerja lapangan telah dilakukan di Sekolah Indonesia Luar Negeri di Kuala Lumpur, Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Sekolah Indonesia di Bangkok dan Mount Abu Public Schools (MAPS) di New Delhi," katanya.

Ia berharap di masa depan akan lebih banyak program serupa yang menghadirkan mahasiswa asing untuk belajar di IAIN Salatiga,

International Officer of Universiti Malaysia Sabah, Dr. Arvina, ​​​​​​ mengatakan, program E-Mobility for Undergraduated adalah program yang disediakan oleh Universiti Malaysia Sabah dan bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa asing dari luar negara Malaysia untuk belajar di sana.

"Dengan mengikuti program tersebut, mahasiswa dapat memilih dua mata kuliah yang sesuai dengan program studi masing-masing. Adanya program itu juga mendorong mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi dalam menguasai bahasa Inggris dan kemampuan beradaptasi dengan budaya baru serta mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran," katanya.

Program tersebut diikuti dengan antusias oleh para mahasiswa. "Para dosen pengajar dalam program E-Mobility ini sangat perhatian dan baik. Pelajaran jadi mudah dipahami karena dijelaskan dengan detail," kata salah satu mahasiswa.

Adapun nama mahasiswa yang berhasil lolos pada E-Mobility for Undergraduated  di UMS yaitu sebagai berikut, Tadris Bahasa Inggris Angelia Cipta Riska Nabella, Aulin Nurulia, Dewi Lukita Suryarifa, Dina Queentina Noor Azizia Rifqi, Elyta Nurul Ihza Fitrianingsih, Farih Rozana, Farih Solikhan, Firmansyah Bayu Aji Manggala, Hanum Mutiara Arsya, Inayatul Maula, Lestrasi Nur Fadilah, Liura Ahsana Suryani, Munfarid, Nuria Indah, Sukma Cahyati Cokrodyah, Widya Kurnianingrum, Yi'ina Idamatussylmi, Ulfatun Nadhifah, Hasna Hairun Nida, Maulida dan Alfiana Suryani. Tadris IPA Dewi Arum Krisnanda, Dona Amanda Setyani, Iklima Jihan Khoirunnisa, Nusaibah Izzati, Ulya Safitri, dan Vina Anisa Khofifatul Hasanah. Tadris MAtematika Himatul Ulya, Ika Naili Muna, Muhamad Iqbal Azasi, dan Siti Nuraeni.