Rintisan BOS SMA Langsung ke Sekolah

Rintisan BOS SMA Langsung ke Sekolah

JAKARTA - Mekanisme penyaluran dana rintisan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tingkat SMA sederajat berbeda dari mekanisme penyaluran BOS tingkat pendidikan dasar.

Untuk rintisan BOS SMA, dana tersebut akan langsung dikirim dari pusat ke masing-masing sekolah.
”Untuk rintisan (BOS) sekolah menengah, karena DIPA-nya ada di kementerian, maka nantinya kementerian akan langsung mentransfer ke sekolah-sekolah, baik SMA maupun SMK,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, di Gedung Kemdikbud, kemarin.

Mantan Rektor ITS itu menyebutkan, diberlakukannya rintisan BOS SMA itu dalam rangka untuk mengetahui medan serta mematangkan sistem, baik penyaluran maupun penggunaan.
Pihaknya khawatir jika sistem belum sempurna, terbuka peluang tinggi akan terjadinya penyimpangan dan ketidaktepatan sasaran.

”Sangat disayangkan kalau kita kirim uang begitu besar, tapi tidak tepat waktu, jumlah, sasaran, dan tidak tepat penggunaan. Karena itu, kami rintis terlebih dulu,” urainya.

Bisa Naik

Mendikbud berjanji, jika nantinya rintisan BOS tersebut berhasil dan tidak menemukan kendala, pemerintah tidak akan segan-segan menambah alokasi BOS untuk SMA.
Diharapkan, pihak sekolah nantinya dapat menggunakan dana rintisan BOS tersebut dengan sebaik-baiknya guna kepentingan peserta didik.

”Kalau sistem ini sudah mapan, jelas, termasuk juga laporan penyaluran dan laporan pertanggungjawaban penggunaan, mudah-mudahan pada 2013 bukan lagi rintisan, melainkan bantuan operasional penuh di SMA atau SMK. Ke depan bisa agak besar,” janjinya.
Rintisan BOS SMA sederajat yang dimulai tahun ini merupakan upaya pemerintah untuk merintis wajib belajar (wajar) 12 tahun. Total siswa yang akan mendapatkan rintisan BOS SMA yaitu 8 juta siswa, dengan unit cost Rp 120.000 per anak per tahun.

Dirjen Pendidikan Menengah Kemdikbud Hamid Muhammad mengatakan, unit cost Rp 120.000 per anak per tahun bagi siswa SMA memang jauh dari harapan. Sebab, biaya operasional sekolah di jenjang pendidikan menengah, lebih tinggi dibandingkan dengan pendidikan dasar.
Namun, disadari hal itu baru bersifat rintisan. ”Mudah-mudahan tahun berikutnya bisa naik,” harapnya. (K32-75)


Tags: