Direktur KSKK Madrasah saat memberikan arahan

Direktur KSKK Madrasah saat memberikan arahan


Serpong (Pendis) – Kementerian Agama siapkan pola perekrutan siswa asing, khususnya untuk siswa madrasah unggulan di Indonesia. Gagasan ini sebagai tindak lanjut arahan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani agar lembaga pendidikan Islam ekspansi ke luar negeri.

Dalam acara yang dikemas dalam Rakor Pengelolaan dan Pengembangan Madrasah tersebut, Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Moh. Isom Yusqi menyambut gembira gagasan tersebut.   Beliau bersyukur, dengan adanya perekrutan siswa asing, madrasah akan memiliki siswa dari luar negeri.
 
“Walaupun di tahun 2023 ini baru akan fokus ke satu negara – Filipina – yang akan belajar di 4 MAN IC dan 3 MAN PK,” kata Isom di Serpong pada Kamis (26/01/2023).

Isom berharap, kedepanya madrasah dapat menjaring para siswa dari negara-negara lain dan jumlah MAN Unggulan yang akan terlibat. “Lambat laun, akan semakin heterogen siswa dari luar negeri yang belajar di madrasah kita,” harapnya.

Pada akhir sambutannya, Isom meminta agar Kepala MAN Unggulan yang tahun ini belum dilibatkan, dapat menyiapkan diri sehingga tahun depan bisa terpilih dan terlibat dalam menerima siswa asing, dan Tim Ahli dari UIN Sunan Ampel Surabaya agar membantu menyiapkan mekanisme dan instrument seleksi yang kredibel dan handal.
 
“Dengan mekanisme dan instrumen seperti itu, siswa asing yang diterima nantinya bisa mengikuti pembelajaran di MAN Unggulan tersebut dengan baik,” tegasnya.

Direktur Kerjasama Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri, Mirza Nurhidayat sebagai salah satu narasumber mengatakan Kementerian Luar Negeri sangat mendukung upaya Direktorat KSKK Madrasah untuk mulai melirik siswa asing, utamanya dari Filipina. 

“Kerjasama pemerintah Indonesia dengan Filipina yang dirintis sejak 2018 perlu terus dilanjutkan. Dan saya melihat potensi kerjasama yang akan dilakukan oleh Direktorat KSKK Madrasah yang paling  operasional,” Ujar Mirza.

Lebih lanjut, Mirza menegaskan Kementerian Luar Negeri siap mendorong secara optimal agar program ini berjalan maksimal. Dan mendorong segera melakukan MoU dalam waktu dekat. 

Pada kesempatan yang sama, Konsultan Inovasi dan Pathways untuk Filipina, Bahrul Hayat yang sudah lebih 5 tahun bekerja sama dengan pemerintah Filipina melalui program INOVASI menyampaikan masyarakat Islam di Filipina Islam sangat menunggu kedatangan warga Indonesia. Ia menyampaikan sistem Pendidikan Islam di Filipina, mengadopsi secara penuh sistem Pendidikan madrasah Indonesia. 

“ Sebagian masyarakat muslim di Filipina juga memiliki pandangan bahwa kalau ingin melihat madrasah, datanglah ke Indonesia”  Ungkap Sekjen Kementerian Agama periode 2006-2014 ini. 

Bahrul mengaku siap mendukung penuh diplomasi “tangan di atas” seperti ini. Dengan model diplomasi seperti tersebut, Indonesia akan dipandang hebat di mata masyarakat internasional. 

“Sudah saatnya kita melakukan diplomasi tangan di atas, seperti yang telah dilakukan oleh Pemerintah Mesir dengan pemberian beasiswa untuk belajar ke Universitas Al Azar,” kata Bahrul Hayat di akhir paparanya.  

Mendapat permintaan dan tantangan di atas, Ketua Tim Ahli SNPDB Man Unggulan 2023, Kusaeri menjawab siap dengan nada tegas bahwa siap untuk melakukam kolaborasi dengan perguruan tinggi di Indonesia.

“Akan kami siapkan tim terbaik kolaborasi dengan semua perguruan tinggi di Indonesia untuk mengawal semuanya, khusunya dalam menyusun instrumenya (baik tes potensi maupun tes wawancara). Mekanisme seleksi juga akan menggunakan standar baku pelaksanaan tes yang telah digunakan secara internasional,” Ujar Kusaeri Guru Besar Evaluasi Pembelajaran UIN Sunan Ampel Surabaya. 

Hadir dalam  Rakor Pengelolaan dan Pengembangan Madrasah, para kepala MAN IC, MAN PK, MAKN, Tim Ahli UIN Sunan Ampel Surabaya dan narasumber yang sangat berkompeten.