Ditjen Pendis Luncurkan Sistem Informasi Manajemen Pengendalian

Ditjen Pendis Luncurkan Sistem Informasi Manajemen Pengendalian

Pendis - Ditjen Pendidikan Islam sebagai entitas pengelola pembangunan meluncurkan sistem aplikasi berbasis web SIMALI (Sistem Informasi Manajemen Pengendalian) guna mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan program dan anggaran pendidikan Islam baik tingkat pusat maupun daerah. Diharapkan dengan aplikasi tersebut, sistem pelaporan dan evaluasi program lebih terintegrasi sehingga akuntabilitas kinerja dan penyerapan anggaran bisa lebih cepat dan akurat.


Aplikasi dibuat dengan tujuan untuk (1) memberikan pemahaman tentang mekanisme pengendalian, pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program, (2) meningkatkan tata kelola sistem pelaporan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan secara transparan dan akuntabel sehingga kinerja program dan kegiatan dapat terwujud dan (3) menyediakan media pengendalian dan pelaporan berupa aplikasi berbasis web secara terbuka, agar informasi pelaksanaan program dapat berjalan lebih cepat, efektif dan efisien.


Kasubag Pelaporan dan Evaluasi Program Setditjen Pendidikan Islam Dra. Nanik Puji Hastuti, M.Si menyampaikan bahwa sasaran dari aplikasi pengendalian dan pelaporan berbasis web ini adalah seluruh program dan kegiatan dari program pendidikan Islam yang menjadi tanggungjawab pada setiap satuan kerja yang meliputi tingkat pusat maupun tingkat daerah antara lain : Propinsi, Kabupaten/kota, satuan pendidikan negeri dan PTAIN. Program dan kegiatan ini meliputi seluruh kegiatan baik yang termasuk dalam RKP maupun prioritas lembaga yang menjadi tanggung jawab pada masing-masing unit kerja di setiap satuan kerja.


Dengan kemajuan teknologi informasi yang mampu mempermudah proses pembangunan, termasuk dalam proses pengendalian dan pelaporan pelaksanaan program pendidikan Islam maka perancangan dan pengembangan sistem aplikasi diawali dengan adanya restrukturisasi program bahwasanya program pendidikan Islam menjadi tanggungjawab penuh kuasa penggunaan anggaran yang dalam hal ini Direktur Jenderal Pendidikan Islam.


Selain itu, kebutuhan akan informasi dan data realisasi pelaksanaan program dan kegiatan menjadi sangat penting sebagai bahan perumusan perogram berikutnya, hal ini menjadi kesulitan selama ini disebabkan bahwa pelaksanaan dan sasaran program tersebar pada satuan kerja di daerah. "Dengan sistem pengendalian berbasis web diharapkan akan bisa memantau dan memonitor perkembangan relaisasi pelaksanaan dan capaian program," ujar Nanik.


Adapun tahap pelaksanaan pengendalian dan pelaporan berbasis web ini antara lain dengan (1) Identifikasi Program dan Kegiatan pada RKA KL, (2) Penentuan Rencana Aksi, (3) Input Program dan Kegiatan serta Realisasi ke dalam Aplikasi, (4) Pengolahan Data dan Penyelesaian Laporan, dan (5) Publikasi.


"Tahap akhir prosedur kerja sistem pengendalian dan pelaporan berbasis web adalah publikasi. Laporan yang telah dibuat disosialisasikan kepada pihak terkait dalam rangka evaluasi dan bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pada masa mendatang. Aplikasi berbasis web ini bisa diakses melalui alamat emispendis.kemenag.go.id sejak tanggal diluncurkan, dalam kolom pengendalian dan evaluasi program," tutur Nanik.


Senada dengan harapan tersebut, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Dr. H. Affandi Mochtar, MA dalam sambutannya dalam kegiatan Orientasi Sistem Aplikasi Pengendalian dan Pelaporan juga mendukung rencana Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi dalam upaya meningkatkan sistem pengendalian dan pelaporan capaian program dan anggaran pendidikan Islam.


"Saya berharap, saudara bisa memanfaatkan kegiatan ini dengan baik, mengikuti dengan sungguh-sungguh, menguasai aplikasi yang diajarkan dan diterapkan guna proses pengendalian pelaksanaan program pendidikan Islam di berbagai unit kerja dan satuan kerja di seluruh Indonesia. Dengan akuntabelnya sistem pengendalian maka masyarakat bisa melihat pencapaian keberhasilan yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama khususnya pendidikan Islam. Khalayak berhak tahu sisi positif Kementerian Agama, tidak hanya isu negatif yang kerap menimpa instansi kita," ungkap Affandi.

(sya/ra)
Tags: