Dirjen Pendidikan Islam saat mengunjungi MIN 1 Mataram (foto: istimewa)

Dirjen Pendidikan Islam saat mengunjungi MIN 1 Mataram (foto: istimewa)

Jakarta (Pendis) --- Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam terus berupaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan madrasah. Salah satu nya adalah melalui program Realizing Education’s Promise- Madrasah Education Quality Reform atau dikenal dengan Madrasah Reform.

Proyek yang berasal dari pinjaman Bank Dunia ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tata kelola penyelengaraan pendidikan dasar dan menengah di Kementerian Agama, yang dilaksanakan dalam waktu lima tahun, mulai tahun 2020 hingga tahun 2024 di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan bahwa program yang telah berjalan selama 3 tahun (2020-2022), tentunya menghasilkan sejumlah capaian, diantaranya adalah 475,016 Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah (GTK) menerima manfaat program. Menurutnya, kehadiran program Madrasah Reform begitu dirasakan oleh madrasah.

“Reformasi madrasah harus menyentuh seluruh madrasah, sehingga dapat mendongkrak performa dan kualitas madrasah sebagai lembaga pendidikan berdaya saing tinggi,” kata Ali Ramdani, di Jakarta, Jumat (13/02/2022).

Pria yang biasa disapa Dhani berharap, proyek yang dibiayai oleh Bank Dunia ini terus menigkatkan performa, sehingga dapat meninggalkan warisan program yang berkelanjutan yang menyasar para guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik di lingkungan Pendidikan Islam.

Ketua Project Management Unit Realizing (PMU)  REP-MEQR Abdul Rouf, menambahkan selain guru yang menerima manfaat dari proyek Madrasah Reform, sejumlah capaian telah dirasakan keluarga madrasah.

Selama tahun 2022,  melalui proyek Madrasah Reform, Kemenag telah meyalurkan Bantuan Kinerja dan Bantuan Afirmasi kepada 2302 Madrasah di 12 provinsi. Selain itu, Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) 2022 diikuti oleh 314.619 siswa dari 11.061 Madrasah. Dengan partisipasi lembaga mengikuti AKMI 2022 sebesar 99,64%.

“Seluruh capaian yang ada, merupakan berkat kerja keras semua pihak dari tim PMU Pusat, Provinsi, Kabupaten, serta Madrasah,” ujar Rouf.