Kasubdti GTK Kemenag RI saat memberi pembinaan di MAN IC Bateng.

Kasubdti GTK Kemenag RI saat memberi pembinaan di MAN IC Bateng.

Bangka Tengah (Pendis)—Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Guru dan Tenaga Kependdiikan (GTK) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Anis Maskhur memberikan pembinaan kepada guru dan tenaga kependidikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Bangka Tengah (Bateng).

Anis Maskhur mengatakan, siswa MAN IC Bateng adalah siswa-siswa pilihan yang memiliki semangat tinggi unutk berprestasi. Ia mengimbau agar peserta didik MAN IC diberikan keleluasaan untuk membuat proyek-proyek inovatif melalui berbagai penelitian berkelanjutan sehingga mereka tidak hanya mendapatkan ilmu-ilmu tanpa praktik nyata.

“Para guru MAN IC harus berkolaborasi dan mengajak siswa membuat proyek-proyek yang futuristik. Saya sebut hal itu dengan meliterasikan ilmu pengetahuan sesuai dengan tujuan kurikulum merdeka. Tentu saja hal ini membutuhkan keikhlasan guru MAN IC,” katanya saat memberikan pembinaan di ruang pertemuan MAN IC Bateng, Jumat (23/09/2022).

Ia menginginkan, siswa MAN IC ketika menyelesaikan studinya dapat memiliki kompetensi untuk menganalisis permasalahan di lapangan secara kontekstual. Permasalalah-permasalahan yang mereka temukan saat mereka terjun ke masyarakat dapat mereka temukan solusinya, bukan hanya untuk diri mereka sendiri tetapi digunakan oleh masyarakat banyak.

Anis Maskhur  juga mengatakan bahwa setiap peserta didik harus memiliki kepercayaan diri agar dapat menunjukkan prestasi.

“Salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri atau menghilangkan penyakit minder adalah dengan menemukan kelebihan,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa iklim yang dibentuk di MAN IC adalah iklim belajar untuk menjadi yang terbaik. Namun, satu hal yang harus diketahui oleh para siswa adalah menemukan kelebihan diri sehingga bisa dikembangkan.

“Satu hal yang saya khawatirkan adalah siswa tidak dapat menemukan kelebihan diri. Mereka tidak dapat menganalisis kekurangan dan kelebihan diri padahal mereka berada pada fase pencarian jati diri,” urai alumni MA PK Solo tersebut.

Oleh karena itu, kata dia, guru Bimbingan Konseling harus menjadi panglima bagi para guru pembimbing lainnya untuk membantu peserta didik menemukan jati dirinya.

“Bantu anak didik kita untuk meneukan jati dirinya. Rata-rata orang sukses adalah orang yang tidak terlambat menemukan jati dirinya. Dengan mengetahui jati diri lebih, kelebihan yang dimiliki dapat diasah dan dikembangkan sejak awal dan dipertahankan menjadi jati diri.”

Ia melanjutkan, salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru untuk dapat membantu anak didik menemukan jati dirinya lebih cepat adalah dengan sering mengajak diskusi. Karena, kata dia, jika anak didik telat menemukan jati dirinya, dikhawatirkan tidak dapat berkembang di kancah nasional maupun internasional.

“Guru madrasah memiliki tuntutan lebih karena anak-anak yang dididik tidak hanya harus memiliki kemampuan saintek tetapi juga agama. Ini menjadi tantangan bagi para guru khususnya mapel umum tidak hanya mengajarkan materi pembelajaran tetapi mengajarkan tentang agama,” pintanya sembari tertawa kecil.

Kepala MAN IC Bateng, Musran mengatakan, suatu kebahagiaan bagi guru  dan tenaga kependidikan MAN IC Bateng atas kedatangan Kasubdit GTK Madrasah. Kata dia, mementum tersebut menjadi suntikan motivasi dan semangat bagi guru dan tenaga kependidikan MAN IC Bateng untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional.

“Pertemuan yang singkat dengan Pak Anis Maskhur merupakan sesuatu yang membahagian karena ilmu yang diberikan sangat bermanfaat untuk diterapkan di MAN IC Bateng,” katanya.

Ia mengatakan bahwa pembinaan yang diberikan oleh Kasubdit GTK Madrasah  menjadi inspirasi untuk mengembangkan program-program MAN IC Bateng sehingga dapat berkembang lebih baik demi kemajuan bangsa.